Soko Berita

Lahan Sawah 235 Hektare di Rorotan Diolah untuk Ketahanan Pangan Jakarta

Pemprov DKI Jakarta teken kerja sama contract farming dengan Gapoktan Rorotan Jaya di atas lahan 235 hektare. Langkah ini dorong swasembada pangan di ibu kota!

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
12 Mei 2025
<p> Dalam upaya mendukung ketahanan pangan, Pemprov DKI Jakarta memiliki lahan seluas 235 hektar di Rorotan, Jakarta Utara. (Dok.Pemprov DKI Jakarta)</p>

 Dalam upaya mendukung ketahanan pangan, Pemprov DKI Jakarta memiliki lahan seluas 235 hektar di Rorotan, Jakarta Utara. (Dok.Pemprov DKI Jakarta)

SOKOGURU, JAKARTA – Terobosan besar kembali dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam memperkuat ketahanan pangan ibu kota. 

Lewat PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda), BUMD andalan sektor pangan, DKI resmi menjalin kerja sama contract farming dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rorotan Jaya untuk mengelola lahan seluas 235 hektare di Rorotan, Jakarta Utara.

Acara penandatanganan disaksikan langsung oleh Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati, Kepala Badan Pembinaan BUMD DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat, serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Hasudungan A Sidabalok.

Baca juga: Panen Raya Urban Farming Jakarta Hasilkan 20 Ton Hasil Hortikultura dari Lahan Terbatas

Dorong Swasembada Lewat Intensifikasi & Edukasi Pertanian

Menurut Suharini Eliawati, program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden dan Gubernur DKI Jakarta untuk mewujudkan swasembada pangan melalui strategi intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian.

"Pemprov DKI Jakarta terus mengoptimalkan lahan-lahan pertanian yang tersisa, khususnya di Jakarta Utara yang memiliki potensi sawah terbesar," ujar Suharini.

Jakarta sendiri memiliki total lahan baku sawah seluas 414 hektare, terdiri dari 341 hektare di Jakarta Utara, 45 hektare di Jakarta Barat, dan 28 hektare di Jakarta Timur.

Edukasi Anak Sekolah & Agrowisata di Tengah Kota

Lebih dari sekadar produktivitas pangan, Suharini juga mendorong pemanfaatan lahan pertanian sebagai agrowisata edukatif, terutama bagi siswa sekolah.

Baca juga: Panen Raya 77 Kg Sayuran Warnai Urban Farming di Bantaran KBT Duren Sawit, Jaktim

“Dinas Pendidikan sudah mengusulkan agar pertanian masuk dalam pilihan kegiatan ekstrakurikuler. Dengan program ini, anak-anak bisa belajar langsung tentang pertanian tanpa harus keluar kota,” tambahnya.

Padi Inpari 32 & Bantuan Langsung untuk Petani

Kerja sama ini ditandai dengan penanaman perdana padi varietas unggul Inpari 32, serta penyerahan bantuan dari Pemprov DKI Jakarta berupa 5 unit sprayer pertanian dan750 kilogram pupuk pertanian.
Direktur Utama Food Station Karyawan Gunarso menyebut kerja sama ini akan memastikan kepastian pasar dan harga jual stabil bagi petani karena hasil panen akan diserap langsung oleh Food Station.

“Rorotan ke depannya juga akan menjadi pusat edukasi pertanian padi untuk generasi muda Jakarta,” ujarnya.

Optimalkan Aset dan Kembangkan Ekosistem Pangan

Dalam kesempatan yang sama, Food Station bersama Dinas KPKP DKI Jakarta juga menandatangani Nota Kesepahaman terkait pengembangan ekosistem pangan berkelanjutan. Salah satu fokusnya adalah memanfaatkan aset milik Pemprov untuk dijadikan lahan pertanian produktif.

Kepala Badan Pembinaan BUMD DKI, Syaefuloh Hidayat, turut memberikan apresiasi tinggi kepada petani Rorotan. 

Baca juga: Panen Hidroponik di RPTRA Tanah Abang 3, Contoh Sukses Urban Farming di Tengah Jakarta

“Insyaallah ini jadi ikhtiar bersama untuk jaga ketahanan pangan. Target kita, bisa capai produktivitas hingga 7 ton per hektare,” ujarnya.

Langkah kolaboratif antara pemerintah, BUMD, dan petani lokal ini menjadi model pembangunan pangan berkelanjutan di tengah kota metropolitan. 

DKI Jakarta tak hanya bergerak menuju kemandirian pangan, tapi juga membangun kesadaran generasi muda akan pentingnya sektor pertanian. (*)